• info_ftunpas@unpas.ac.id
  • 62-8111317193

Sakura Exchange : Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Pasundan Kembali Peroleh Beasiswa di Jepang

Sempat terhenti karena pandemi, Program Sakura Exchange kembali berjalan dan dua mahasiswa dari Teknik Lingkungan Unpas berhasil meraih beasiswa kunjungan ke Kota Kitakyushu. Sudah sejak 2014, Program Studi Teknik Lingkungan secara rutin mengirimkan mahasiswanya ke Universitas Kitakyushu.

Dua mahasiswa tersebut yaitu Refiandy Noverando dan Panji Andika Habibie Feni. Keduanya telah berangkat ke ke Jepang pada Jum’at, 15 September 2023. Kegiatan kunjungan mahasiswa ini dibiayai penuh oleh JST (Japan Science and Technology Agency) dalam Sakura Science Exchange Program.

Kunjungan ini bertujuan untuk meneliti dan mempelajari bagaimana Kota Kitakyushu berhasil memperbaiki lingkungannya setelah mengalami pencemaran yang parah 40 tahun yang lalu. Mahasiswa yang lolos program ini sebelumnya telah berhasil mengikuti seleksi tes karya tulis ilmiah dan presentasi menggunakan Bahasa Inggris.

Sebelum berangkat ke Jepang, dua mahasiswa ini diberi arahan oleh Dekan Fakultas Teknik Unpas Dr. Ir. Yusman Taufik, M.P pada Selasa, 12 September 2023 di Ruang Rapat Dekanat. Beliau berharap mahasiswa dapat mempelajari teknologi yang diterapkan di Kota Kotakyushu sehingga dapat diimplementasikan di Indonesia.

Dikutip dari laman Teknik Lingkungan Unpas, selama di Kitakyushu mahasiswa penerima beasiswa mengunjungi berbagai fasilitas yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan. Kota Kitakyushu memiliki fasilitas daur ulang sampah dalam kawasan industri khusus yang disebut dengan Eco Town. Selain itu, terdapat pula berbagai museum yang didedikasikan untuk peningkatan kesadaran masyarakat seperti Museum Air, Museum Lingkungan, Rumah Rendah Karbon dan lain-lain.

Selain meneliti mengenai lingkungan di Kitakyushu, mahasiswa juga akan sedikit diperkenalkan dengan budaya Jepang. Mereka berada di Jepang selama 7 hari dan akan kembali pada 23 September 2023.

>
Open chat
Hallo
Ada yang bisa kami bantu