• info_ftunpas@unpas.ac.id
  • 62-8111317193

Kehidupan Student Exchange Saat Pandemi

Kegiatan pertukaran pelajar mahasiswa Teknik Informatika tahun ini ada yang berbeda. Karena situasi pandemic yang melanda hampir seluruh belahan dunia, kegiatan belajar mengajar dan kehidupan sehari-hari mahasiswa Teknik Informatika yang pergi ke Universitas Utara Malaysia pun sedikit mengalami perubahan. Di Tanah Air, terhitung sejak bulan Maret pembelajaran mulai dilakukan secara online. Akses-akses ke tempat umum seperti, mall, tempat wisata dan lain-lain diberhentikan untuk sementara waktu sampai wabah covid-19 mereda. Ternyata mahasiswa Teknik Informatika di UUM pun mengalami hal tersebut.

Perkuliahan di Universitas Utara Malaysia mulai dilaksanakan secara online terhitung sejak Maret tanggal 19 tahun 2020. Media yang digunakan adalah Cisco Web Ex. Kendala pembelajaran online yang dirasakan menurut salah satu mahasiswa Teknik Informatika yang mengikuti Student Exchange ke Universitas Utara Malaysia yaitu, spec PC di mana tidak semua PC mendukung media Cisco Web Ex. Untuk internet masih tersedia di asrama dan kampus, hanya saja diskusi belajar langsung pun tidak bisa dilaksanakan diawal-awal lockdown karena memang semua area harus dikosongkan, tidak boleh ada perkumpulan termasuk di tempat makan. Begitulah penuturan teh Kasyfi.

Teh Kasyfi pun merasa bersyukur karena para dosen di sana mengerti jika ada kendala pengiriman tugas, seperti misalnya boleh dikirim ulang dan hal tersebut tidak ada pengurangan nilai. Dan juga para dosen responsid dalam menjawab tugas-tugas yang dirasa kurang dimengerti, sehingga para mahasiswa pun masih merasa dibimbing. Untuk jadwal belajar, ujian, tugas dan lainnya, semua sudah tertera di sistem dari awal kegiatan kuliah sampai selesai, jadi kami para mahasiswa pertukaran pelajar pun mudah untuk memanagement waktu. Karena diskusi langsung tidak bisa dilaksanakan, diskusi belajar pun dilaksanakan secara online. Antusias semangat belajar yang dirasakan oleh teh Kasyfi dan teman-temannya rasakan alhamdulilah tetap sama, tetap semangat. Para mahasiswa Teknik Informatika yang mengikuti program pertukaran pelajar ke UUM semester ini pun sama-sama saling mengingatkan untuk tetap rajin masuk kelas, meskipun online dan juga mengerjakan tugas. Semangat belajar pun tetap terjaga dikarenakan lingkungan belajar online yang baik, sehingga tidak menimbulkan stress berlebih.

Keperluan sehari-hari untuk makan dari awal lockdown sampai mei tanggal 30, disediakan free food dan ada juga keperluan untuk mandi dan lain-lain, semua itu disediakan secara gratis. Keperluan tersebut disediakan oleh kampus dan diantarkan ke asrama masing-masing. “Tunjangan hari raya idul fitri pun diberikan oleh jurusan kami (School Of Computing).” Ujar Teh Kasyfi.

Penurunan case wabah covid-19 sedikit membuka ruang gerak. Namun rencana yang tadinya sudah  dibuat untuk jalan-kalan keluar menjadi tidak mudah karena adanya pemeriksaan identitas mahasiswa yang keluar dan masuk. Perhatian pihak kampus kepada para mahasiswa sampai pada titik di mana pihak kampus menyediakan quisioner untuk mengumpulkan data mahasiswa yang mungkin mengalami stress dan dirasa perlu mendapatkan terapi, atau dengan cara lainnya, pihak kampus mempunyai cara sendiri untuk menangani kondisi sepertii itu.

Hikmah yang dirasakan dari kegiatan pertukaran pelajar mahasiswa Teknik Informatika UNPAS ke Universitas Utara Malaysia pada tahun ini adalah ketika berasa di negeri orang, sebisa mungkin meminimalisir kebiasaan buruk karakter orang Indonesia (pada umumnya), seperti tidak tepat waktu, fokuslah pada tujuan untuk pergi ke sana yaitu belajar.

Tentunya, kegiatan pertukaran pelajar kali ini menyuguhkan cerita pengalaman yang berbeda dari yang mungkin sudah di sharing oleh akang teteh yang tahun sebelumnya sudah pernah mengikuti kegiatan yang sama. Pengalaman yang baru ini pun harus bisa menjadi suatu pelajaran baru bagi para mahasiswa Teknik Informatika UNPAS yang mengikuti kegiatan student exchange ke UUM tahun ini, dan juga bagi para pembaca.

>
Open chat
Hallo
Ada yang bisa kami bantu