Enggar Munji Wicaksono, Mewakili Teknik Lingkungan FT Unpas di Sakura Exchange
Terpilih menjadi perwakilan mahasiswa yang mendapat beasiswa selama seminggu dalam program Sakura Exchange tentunya hal yang sangat tidak terduga bagi Mahasiswa Teknik Lingkungan angkatan 16 yaitu Enggar Munji Wicaksono. Mulai tanggal 22-28 Januari 2020, Enggar menghabiskan waktunya dengan belajar di Jepang. Program ini merupakan hasil MoU Universitas Pasundan dengan Universitas Kitakyushu Jepang.
Ini merupakan kali kelima Fakultas Teknik Universitas Pasundan mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti program tersebut, terhitung sejak kerjasama ini dilakukan pada tahun 2014. Untuk seleksi, mahasiswa yang ingin mengikuti Sakura Exchange harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni dan mengirimkan CV serta trasnkrip nilai. Mereka juga diwajibkan untuk membuat karya tulis sesuai topik yang ditentukan dengan dua bahasa, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Topik karya tulis tahun ini yaitu tentang sampah plastik.
Ibu Dr. Yonik Meilawati, ST., MT. selaku dosen yang mendampingi dan membimbing mahasiswa sebelum berangkat ke Jepang merasa kuota yang di sediakan untuk mengikuti Program Sakura Exchange ini sangatlah kurang. Karena keterbatasan kuota sehingga hanya satu yang terpilih dan berangkat ke Jepang.
Sebelum berangkat ke Jepang, peserta mendapat pembekalan oleh Fakultas dan Program Studi Teknik Lingkungan, pembekalan yang berlangsung selama 1 bulan ini meliputi bagaimana kehidupan dan kebiasaan akademis di Jepang serta bekal tentang ciri khas keislaman dan kesundaan. Bagi mahasiswa yang terpilih, tentunya tidak perlu khawatir mengenai biaya. Karena, semua biaya sudah ditanggung 100% oleh JST (Japan Science and Technology Agency). Selama berada di Jepang, mahasiswa akan mengamati, mempelajari tentang bagaimana kota Kitakyushu dalam mengelola lingkungannya.
Selama berada di Jepang Enggar banyak mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan tentang lingkungan salah satunya adalah Ecotown dimana Ecotown sendiri merupakan kawasan Industri yang cukup besar namun walaupun Ecotown adalah kawasan Industri Enggar menyatakan bahwa lingkungan di sekitarnya sangat lah terjaga. Tidak hanya Ecotown, Enggar juga berkesempatan untuk memasuki Museum Environmental yang berisi tentang sejarah Ecotown dan Biotrop yang di jadikan sebagai kawasan hutan lindung. Dan masih banyak lagi tempat-tempat yang di kunjungi oleh Enggar dan Mahasiswa lainnya dari berbagai Universitas lainnya.
Tepat 7 Hari Enggar melaksanakan Program Sakura Excange ini dan Menurut Enggar pengalaman ini tidak dapat tergantikan lagi apalagi kondisi Enggar yang masih berstatus Mahasiswa di UNPAS, jadi bagi kalian Mahasiswa Teknik Lingkungan UNPAS yang ingin mengikuti Program Sakura Exchange ini harus benar-benar di persiapkan terutama di bagian mental karena dari mulai seleksi hingga ikut Sakura Exchange banyak hal-hal yang tidak terduga begitu pesan Enggar.