Fakultas Teknik Berempati dalam Dampak Pandemi Covid-19
Sejak pertenghan Maret 2020, Indonesia menjadi negara yang terdampak Covid-19. Berawal dari dua orang di Bekasi, kini penderita Covid-19 sudah mencapai 18.000 lebih per tanggal 19 Mei 2020. Hal itu menjadikan pemerintah Indonesia menerapkan lockdown di berbagai tempat di Indonesia. Satu per satu tempat umum di tutup sementara operasinya. Sekolah dan kuliah pun di rumahkan. Perusahaan merumahkan pegawainya dan bekerja dengan sistem #workfromhome. Rumah ibadahpun ditutup untuk sementara dan untuk kegiatan ibadah yang dilakukan secara bersama-sama dianjurkan dilakukan di rumah. Bandara dan stasiun kereta api pun hanya melayani beberapa perjalanan saja demi menekan angka terdampaknya virus Covid-19 ini.
Corona Virus Disease yang awalnya menyerang warga di kota Wuhan China ini sekarang sudah menjangkit ke semua negara di dunia. Kini semua negara tak terkecuali Indonesia sudah memberikan arahan tentang protokol kesehatan agar tidak tertular virus tersebut. Bahkan karena virus tersebut pemerintah Indonesia menerapkan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang juga diharapkan dapat memperkecil angka penularannya.
Yang menjadi sorotan pada aturan PSBB yang berlaku di Indonesia yaitu larangan untuk mudik ke kampung halaman. Hal tersebut tentunya membuat sedih sebagian orang yang merantau di kota besar. Mengingat sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri, yag dimana menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga. Namun, karena larangan dari pemerintah banyak yang harus tetap tinggal di perantauan dan menahan rindu pada keluarga di kampung halaman.
Hal itu juga dirasakan oleh 65 mahasiswa Fakultas Teknik Unpas yang tidak bisa pulang ke kampung halaman dikarenakan sudah tidak ada lagi akses transportasi umum ke rumah mereka. Mau tidak mau mereka harus tetap tinggal di Bandung dengan keadaan yang ada sekarang.
Maka dari itu sebagai bentuk empati, pada Jum’at 8 Mei 2010 Fakultas Teknik Unpas yang dibantu oleh Federasi Mahasiswa dan juga Himpunan Mahasiswa dari semua Jurusan memberikan bingkisan sembako untuk ke 65 mahasiswa tersebut. Yang diharapkan dapat meringankan beban mahasiswa selama berada di perantauan.
Tentunya kita semua berharap agar pandemi ini cepat berakhir agar kita bisa beraktifitas seperti biasanya dan bisa melepas rindu dengan keluarga. Oleh karena itu, ikuti segala aturan pemerintah #stayhealthy and #stayathome