Udah terbiasa masak harus ganti aplikasi  Salam mahasiswa Teknik UNPAS dimanapun kalian berada, beberapa dari kalian pasti mengikuti perkembangan kebijakan baru whatsapp yang telah menuai banyak reaksi negatif kan guys, dan mungkin beberapa dari kalian juga turut andil dalam gerakan tinggalkan Whatsapp dan beralih ke aplikasi pesan digital lain seperti telegram atau signal.  Walaupun begitu aplikasi whatsapp masih saja terinstall di smartphone kalian hanya sekedar untuk berjaga-jaga jika ada pesan penting masuk melalui aplikasi whatsapp. Nah pertanyaan sesungguhnya adalah apakah kalian siap benar-benar meninggalkan aplikasi pesan bernama Whatsapp tersebut ?  Dikutip Jurnalis Teknik UNPAS dari detikINET bahwa aturan privasi baru Whatsapp akan dipastikan akan diimplementasikan pada tanggal 15 Mei nanti. Kalian juga dapat melihatnya sendiri pada bagian Keamanan dan Privasi dalam Faq Whatsapp.   Gambar diatas merupakan Faq dari Whatsapp yang berisi ketentuan keamanan dan privasi, Whatsapp memberikan waktu bagi para pengguna untuk meninjau kembali perubahan hingga 15 Mei.  Jika para pengguna masih saja tidak mau menerima kebijakan baru dari Whatsapp maka akun kalian tidak akan dihapus hanya saja tidak akan memiliki fungsionalitas penuh sampai kalian menerimanya, terkesan memaksa tapi langkah itulah yang Whatsapp ambil untuk mensosialisasika kebijakan barunya.  Dalam waktu singkat kalian akan dapat menerima panggilan dan pemberitahuan tetap tidak akan dapat membaca pesan atau mengirimkan pesan dari aplikasi, dengan fungsi Whatsapp yang tidak maksimal pengguna hanya di beri 2 pilihan yakni bertahan atau tinggalkan.   Dikutip dari techcrunch.com bahwa Whatsapp mengatakan pembaruan privasi yang direncanakan telah menciptakan kebingungan pada penggunanya. “Kami telah mendengar dari begitu banyak orang yang kebingungan seputar pembaharuan terbaru kami, banyak informasi yang salah menyebabkan kekhawatiran dan kami ingin membantu semua orang memahami prinsip dan fakta kami”  Dari tulisan blog oleh Whatsapp diatas bisa jadi menimbulkan banyak kesalah pahaman dari berbagai pihak khususnya para pengguna. Dan hal tersebut menginisiasi banyak gerakan-gerakan salah satunya seruan tinggalkan whatsapp.  Jadi sebelum kalian mengambil keputusan alangkah lebih baik jika dipertimbangkan kembali dengan meninjau kembali sesuai syarat dan ketentuan yang

Kreativitas merupakan penjelmaan integrative dari tiga faktor utama dalam diri manusia, yaitu pikiran (kognitif), perasaan (efektif), dan keterampilan (psikomotorik). Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, persepsi dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika, dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor termasuk diupayakan agar optimal dalam kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).  PKM ini dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi serta keimanan yang tinggi. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001 yaitu setelah dilaksanakannya program restrukisasi di lingkungan Ditlitabmas Ditjen Dikti. Program Kreatifitas Mahasiswa secara umum bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berorientasi ke masa depan dan ditempa dengan transformasi Pendidikan Tinggi sehingga menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, adaptif, fleksibel, produktif, berdaya saing dengan karakter Pancasila, serta memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan, kretaif, dan inovatif serta Objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual.  Terkait kondisi Pandemi Covid-19 saat ini agar PKM tetap dapat dilaksanakan diperlukan perubahan pelaksanaan yang disesuaikan dengan kondisi global. Perubahan yang dilakukan adalah pelaksanaan, pendanaan dan luarana semua virtual yang dituangkan di dalam Addendum Pelaksnaan PKM 2020. Sedangkan pelaksana PIMNAS 33 secara daring dan dikelola oleh Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud RI. Untuk kriteria PKM kali ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 di seluruh Perguruan Tinggi melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel, dan transparan.    Kriteria yang meliputi inti kegiatan seperti materi pendidika, strata pendidikan, jumlah anggota, dosen pendamping, alokasi biaya, laporan akhir dan luaran dari kedelapan kegiatan PKM disajikan pada gambar dibawah ini.   Secara garis besar PKM dikelompokan menjadi 3 yaitu, PKM 5 bidang terdiri dari PKM-R, PKM-K, PKM-PM, PKM-PI,

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sebuah kebijakan dari kemendikbud yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat belajar di luar program studinya. Kita mulai menyadari bahwa di era Industri 4.0 ini kita mulai dituntut untuk lebih kreatif, lentur, dan ulet dalam hal apapun.  Kebijakan Merdeka Belajar ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meningkatkan wawasan serta pengalaman di dunia nyata sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Tidak dapat di pungkiri bahwa saat setelah mahasiswa lulus dan mulai melamar pekerjaan, banyak pelamar yang ditolak karena terbatasnya pengalaman.  Perusahaan kecil hingga besar menuntut pelamar untuk memiliki lebih dari sekedar nilai IPK yang tinggi untuk menghandle sebuah pekerjaan tapi pengalaman kerja juga, jadi dari mana mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja sedangkan saat kuliah waktu yang mereka habiskan sebagian besar untuk belajar di kelas dan laboratorium.  Dalam rangka mendukung kebijakan MBKM, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Kementrian BUMN, hingga saat ini terdapat 118 BUMN yang tergabung belum termasuk perusahaan lain yang mengadakan kerja sama, isi sambutan dari bapak Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.  Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studinya selama 3 semester dimana 1 semester untuk mengambil mata kuliah diluar program studi dan 2 semester untuk melaksanakan aktifitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.  Bentuk pembelajaran di luar Perguruan tinggi diantaranya adalah magang /praktek kerja di industri, proyek pengabdian masyarakat, penelitian, dsbnya. Semua kegiatan diatas harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen tentunya.  Semoga dengan kegiatan diatas mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman yang banyak serta pengetahuan yang lebih luas lagi. Tidak hanya itu dengan menjalani program tersebut mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan melalui kenyataan di lapangan seperti persyaratan kemampuan, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kerja, dll.  Inilah alasan mengapa program MBKM dapat menjawab permasalah di era Industri 4.0 dimana mahasiswa yang telah mengikuti program MBKM dan

Sudah bukan hal asing jika profil lulusan SMK dipersiapkan untuk terjun langsung ke dunia kerja, seperti Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang menjadi teknisi jaringan atau Teknik Otomotif yang menjadi montir di bengkel ternama.  Faktanya tidak sedikit lulusan yang lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yakni kuliah. Berbagai konflik batin pun tidak dapat dihindarkan seperti persoalan memilih jurusan kuliah.  Walaupun lulusan SMK seharusnya tidak merasa kesulitan dalam memilih, simplenya tinggal memilih jurusan yang sesuai dengan jurusannya dulu saat SMK, namun tetap saja tidak semudah itu karena terkadang siswa memilih jurusan yang berbeda dengan alasan sudah tahu pahitnya jurusannya dulu.  Namun kalian tidak perlu khawatir karena saat SMK siswa banyak praktek maka lebih cocok jika kalian memilih jurusan teknik karena di Teknik kalian akan lebih banyak praktek dari pada jurusan lainnya, berikut 10 Jurusan teknik saat kuliah yang dapat dijadikan referensi bagi lulusan SMK.  Jurusan Teknik Industri  Perkembangan industri yang semakin cepat membutuhkan banyak sumber daya manusia yang paham akan pengelolaan industri secara komprehensif. Jika kalian saat SMK dulu memilih jurusan Teknik dan Manajemen Industri, Teknik dan Manajemen Pergudangan, serta Teknik dan Manajemen Transportasi maka mengambil jurusan Teknik Industri menjadi salah satu pilihan terbaik bagi kalian.  Tidak hanya memudahkan dalam hal penyesuaian mata pelajaran jurusan ini juga cukup mudah di temukan di hampir semua Universitas di Indonesia dan tidak sedikit juga yang sudah terakreditasi A.   Selain itu prospek kerja lulusan teknik Industri juga terbilang aman, karena semenjak pandemi Covid-19 ini kebutuhan manufacturing masih stabil dan tidak mengalami penurunan. Oleh karena itu lulusan SMK yang akan mengambil jurusan Teknik Industri tidak perlu khawatir dalam mencari pekerjaan nanti.    Jurusan Teknologi Pangan  Sepertinya tidak ada jurusan SMK yang berhubungan dengan makanan, eh jangan salah. Walaupun jurusan Teknologi Pangan ini mungkin hanya ada saat kuliah namun bagi kalian lulusan SMK kesehatan bisa juga memilih jurusan ini sebagai salah satu opsi. 

Menjadi mahasiswa itu berbeda dengan menjadi siswa. Saat menjadi mahasiswa kita dituntut untuk mandiri dalam segala hal. Harus berani explore diri sendiri, menggali bakat yang dipunya dan juga mengasahnya.  Begitu pula dengan memilih

Pada dasarnya data yang telah tersimpan tidak dapat benar-benar terhapus secara permanen baik yang tersimpan di dalam perangkat ponsel, laptop, dan sejenisnya. Dalam kondisi tertentu dan dengan keahlian seseorang data tersebut dapat di kembalikan seperti sedia kala.   Dikutip dari inet.detik, menurut Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, data yang sudah dihapus itu sebetulnya tak benar-benar dihapus. Saat kita menghapus data dengan mengklik ‘Delete’ di ponsel atau laptop, yang dihapus itu hanya logika keberadaan data.  Mungkin bagi pengguna ponsel hal ini sedikit membingungkan namun bagi kalian yang pernah mencoba menghapus data dari Laptop atau Komputer maka data yang terhapus akan masuk kedalam Recycle Bin (Tempat Sampah). Namun dalam Recycle Bin terdapat fitur recovery data yang ditujukan untuk mengembalikan data yang telah terhapus selama tempat penyimpanan masih tersedia. Hal itu mungkin berlaku juga pada Ponsel.   Pak Doddy selaku Dosen Teknik Informatika UNPAS yang mengajar di bidang Keamanan Data berpendapat bahwa, Konsep dari Rescyle Bin sendiri adalah tempat penyimpanan sementara sebelum benar-benar dihapus dari media penyimpanan tapi bukan dihapus secara permanen dari filesystem  File yang dihapus tidak langsung hilang dari perangkat ponsel atau memory card, jadi sektor tempat file yang berada tadi hanya ditandai sebagai  ‘Empty’ supaya dapat diisi oleh file baru.

Pada dasarnya data yang telah tersimpan tidak dapat benar-benar terhapus secara permanen baik yang tersimpan di dalam perangkat ponsel, laptop, dan sejenisnya. Dalam kondisi tertentu dan dengan keahlian seseorang data tersebut dapat di kembalikan seperti sedia kala.   Dikutip dari inet.detik, menurut Alfons Tanujaya, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, data yang sudah dihapus itu sebetulnya tak benar-benar dihapus. Saat kita menghapus data dengan mengklik ‘Delete’ di ponsel atau laptop, yang dihapus itu hanya logika keberadaan data.  Mungkin bagi pengguna ponsel hal ini sedikit membingungkan namun bagi kalian yang pernah mencoba menghapus data dari Laptop atau Komputer maka data yang terhapus akan masuk kedalam Recycle Bin (Tempat Sampah). Namun dalam Recycle Bin terdapat fitur recovery data yang ditujukan untuk mengembalikan data yang telah terhapus selama tempat penyimpanan masih tersedia. Hal itu mungkin berlaku juga pada Ponsel.   Pak Doddy selaku Dosen Teknik Informatika UNPAS yang mengajar di bidang Keamanan Data berpendapat bahwa, Konsep dari Rescyle Bin sendiri adalah tempat penyimpanan sementara sebelum benar-benar dihapus dari media penyimpanan tapi bukan dihapus secara permanen dari filesystem  File yang dihapus tidak langsung hilang dari perangkat ponsel atau memory card, jadi sektor tempat file yang berada tadi hanya ditandai sebagai  ‘Empty’ supaya dapat diisi oleh file baru.

Pandemi Covid-19 sudah memasuki bulan ke 8 di Indonesia yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar baik di bangku sekolah maupun perkuliahan dialihkan total melalui pembelajaran daring. Guna menunjang pembelajaran secara daring,

Saat ini polusi udara masih menjadi permasalahan yang masih belum selesai, dan masih diupayakan untuk solusiya. Penyebab pencemaan udara yang paling utama terkait dengan aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Begitupun

Sering dari kita mengucapkan atau menuliskan kata-kata yang artinya tidak sesuai arti sebenarnya di kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini dianggap lumrah oleh beberapa orang tanpa mau mengoreksinya sehingga kesalahan dalam