Fakultas Teknik Unpas : Tonggak Baru Menuju Kawasan Emisi Bersih di Kota Bandung
Kamis, 30 Mei 2024, menjadi tonggak sejarah bagi Universitas Pasundan (Unpas) ketika Dekan Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. Yusman Taufik M.P., meresmikan Kampus IV sebagai kawasan emisi bersih. Acara penting ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Ketua Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi S.T., M.T., serta perwakilan Asosiasi Bengkel Indonesia, Ahmad Yayat Ruhiyat, M.T., dan Ketua Program Studi Teknik Lingkungan, Dr. Anni Rochaeni, ST. MT., bersama dengan para dosen dan mahasiswa dari Teknik Lingkungan.
Inisiatif ini merupakan respon langsung terhadap kekhawatiran meningkatnya polusi udara di Bandung, yang baru-baru ini mendapatkan sorotan media sebagai salah satu kota dengan kualitas udara yang memprihatinkan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup, “Kualitas udara di Bandung fluktuatif dan sering berada di rentang menengah ke tidak sehat. Penting bagi kita untuk mengambil langkah konkret dalam mengurangi polusi udara, khususnya dari sektor transportasi, sebagai bagian dari upaya kota untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.”
Sebagai langkah nyata, Kampus IV Unpas kini mengimplementasikan kebijakan terhadap kendaraan yang boleh beroperasi di lingkungan kampus. Hanya kendaraan yang memiliki stiker lolos uji emisi yang diizinkan untuk parkir di area tertentu di kampus. Langkah ini diharapkan akan mengurangi jumlah polutan yang dilepaskan ke udara, sekaligus mengedukasi komunitas kampus tentang pentingnya menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan.
Prof. Dr. Yusman Taufik, M.P., dalam sambutannya, menyatakan dukungan penuh terhadap kerja sama antara Prodi Teknik Lingkungan dan Dinas Lingkungan Hidup. “Jika lingkungan kita tidak sehat, maka proses belajar kita pun akan terganggu. Sebagai institusi pendidikan, kami berkomitmen tidak hanya mengedukasi mahasiswa secara akademik tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.
Inisiatif kawasan emisi bersih ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara tetapi juga menempatkan Unpas sebagai pionir dalam praktik keberlanjutan di lingkungan pendidikan tinggi Indonesia. Langkah ini diharapkan akan menginspirasi institusi lain untuk mengikuti jejak serupa dalam upaya bersama memperbaiki kualitas hidup dan lingkungan di Indonesia.